SITUBONDO – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Situbondo bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Situbondo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengarusutamaan Gender, Rabu 16 Juli 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Situbondo ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Situbondo sekaligus Ketua GOW, Ulfiyah.
Acara dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan dari lintas agama yang tergabung dalam GOW, mencakup Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha.
Dalam sambutannya, Ulfiyah menegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan daerah dan pengambilan keputusan, sejajar dengan laki-laki.
"Perempuan memiliki peran penting, bukan hanya dalam urusan rumah tangga, tetapi juga dalam pengambilan kebijakan. Kesetaraan peran ini harus terus kita dorong," ujar Ulfiyah yang akrab disapa Mbak Ulfi.
Ia juga berharap melalui Bimtek ini, para perempuan di Situbondo bisa menjadi pribadi yang tangguh, bermental baja, dan mampu mendukung program-program Pemerintah Daerah menuju Situbondo “naik kelas”.
Selain itu, Mbak Ulfi juga menyoroti pentingnya gerak bersama pengurus GOW di tingkat kecamatan dalam membina dan memperkuat kapasitas perempuan agar setara dengan laki-laki di berbagai aspek kehidupan.
"Kesetaraan gender bukan berarti menyamakan perbedaan biologis, tapi menghapus diskriminasi, serta memberi hak dan peluang yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk mengakses sumber daya dan menentukan arah hidup mereka," jelasnya.
Kesetaraan gender yang diusung GOW Situbondo, lanjutnya, merupakan upaya untuk memastikan bahwa setiap individu tanpa memandang jenis kelamin memiliki kesempatan dan hak yang setara.
GOW sendiri berperan sebagai wadah koordinasi berbagai organisasi wanita di Situbondo dengan tujuan utama menciptakan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan.
Bimtek Pengarusutamaan Gender ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para peserta dalam menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan gender dalam organisasi maupun program pemberdayaan masyarakat.
“Bimtek ini menekankan pentingnya kebijakan dan program yang sensitif gender, dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan. Peserta juga dikenalkan pada alat analisis seperti Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) untuk menganalisis isu-isu gender secara lebih tajam,” pungkasnya.[]